Ayoo intip dikit blog
saya mengenai psikologi terapi, siapa tau bermanfaat bagi yang membacanya. JJJ
1.
Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi
yang lahir pada abat pertengah dan akhir abad yang lalu, dilihat secara
etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “ psyche’’ yang artinya jelas
yaitu”mind” atau sederhananya jiwa atau “therapy” dari bahasa yunani yang
berarti “merawat” atau “ mengasuh’’, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya
adalah “ perawatan terhadap aspek kejiwaan”
seseorang.
Pengertian
psikoterapi oleh corsini (1989) psikoterapi adalah proses formal dari interaksi
anatara dua pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang, tetapi ada
kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan
memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan ( distress ) pada salah satu dari
kedua pihak karena ketidakmampuan atau malafungsi.
2.
Tujuan Psikoterapi
·
pendekatan psikodinamik menurut lyve, et
al (dalam gunarsa, 2004) adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi
sesuatu yang disadari. Rekontruksi kepribadiannya dilakukan terhadap
kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari
konflik-konflik yang lama.
·
Pendekatan psikoanalisis menurut corey (dalam
Gunarsa, 2004) dirumuskan sebagai : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi
sesuatu yng disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman –
pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan
melalui pemahaman intelektual.
·
Pendekatan Rogerian, terpusat pada
pribadi, menurut Ivey (dalam Gunarsa, 2004) adalah untuk memberikan jalan
terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar
dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi
emosi yang majemuk serta member jalan bagi
pertumbuhan dirinya yang unik.
·
Pendekatan Behavioristik, menurut Ivey
(dalam Gunarsa, 2004) sebagai berikut : untuk menghilangkan kesalahan dalam
belajar dan berprilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih
bisa menyesuaikan.
3. Unsur Psikoterapi
Masserman
(1984) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur
lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
1. Peran sosial (martabat)
2. Hubungan (persekutuan tarapeutik)
3. Hak
4. Retrospeksi
5. Reduksi
6. Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
7. Resosialisasi,
8. Rekapitulasi
4. Perbedaan
psikoterapi dengan konseling
Perbedaan
psikoterapi dan konseling tidak terlalu besar, demikian diucapkan oleh
Patterson(1959) , karena beberapa metode pada masing – masing seperti
penciptaan rapport, peranan klien dan arah atau hubungan atau pendekatan
semuanya dipakai keduanya. Black (1952) juga mengemukakan bahwa beberapa metode
yang universal dan ensensial pada psikoterapi seperti rapport, menerima dan menghargai
hakikat martabat pasien, kualitas huungan dengan pembatasan – pembatasannya,
Perbedaan
konseling dan psikoterapi dis,pulkn oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973)
yangdikutipkan oleh Thompson & Rudelph (1983), sebagai berikut :
·
Konseling untuk
1.
klien
2.
Gangguan yang kurang serius
3.
masalah : jabatan, pendidikan
4.
berhubungan dengan pencengahan
6.
berhubungan dengan kesadaran
7.
metode pendidikan
·
psikoterapi untuk
1.
pasien
2.
Gangguan yang serius
3. Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4.
Berhubungan dengan penyembuhan
5.
Lingkungan medis
6.
Berhubungan dengan ketidaksadaran
7.
Metode penyembuhan
5. Pendekatan
psikoterapi dengan illnes
Dalam ilmu psikologi, ada banyak
sekali metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan
hasil pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru
dunia. Dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam
lima pendekatan, yaitu:
1. Psychoanalysis &
Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku,
perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya
tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali
diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939), seorang neurologist dari Austria.
Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi
sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang
lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah
agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan
psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan.
Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan
memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya
melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan
psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy,
Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan
lain sebagainya.
2. Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada
hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar
sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang
menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.
Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia
bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau
aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan
ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah
melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah
belajar bahwa "ketika saya melihat ular maka respon saya adalah
perilaku ketakutan".
Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L.
Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep bahwa
seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari hukuman.
Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan
behavior therapy adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic
Desensitization, Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning,
Observational Learning, Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal
Training (HRT) dan lain sebagainya.
3. Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa
perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan
Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa
mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran
menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam
cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola
pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode
psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative
Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic
Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive
Analytic Therapy (CAT) dan sebagainya.
4. Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap
manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya
sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis
berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan.
Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi
kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar
kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik
adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy,
Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan
Existential Psychotherapy.
5. Integrative / Holistic Therapy
Yang sering saya temui adalah seorang klien mengalami
komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu
metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, saya menggunakan beberapa metode
psikoterapi dan beberapa pendekatan sekaligus untuk membantu klien saya. Hal
ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi
gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.
6. Bentuk utama
psikoterapi
Sampai saat ini, sebagaimana dikemukakan
Atkinson, terdapat enam teknik atau bentuk utama psikoterapi yang digunakan
oleh para psikiater atau psikolog, antara lain:
1. Teknik Terapi Psikoanalisa
Bahwa di dalam tiap-tiap individu terdapat kekuatan yang
saling berlawanan yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Konflik
ini mempunyai pengaruh kuat pada perkembangan kepribadian individu, sehingga
menimbulkan stres dalam kehidupan. Teknik ini menekankan fungsi pemecahan
masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan
agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis
Freud. Menurutnya, paling tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit
mental, yaitu dengan mempelajari otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi
bebas, dan analisa mimpi. Teknik freud ini selanjutnya disempurnakan oleh Jung
dengan teknik terapi Psikodinamik.
2. Teknik Terapi Perilaku
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi
perilaku individu, antara laindesensitisasi, sistematik, flooding, penguatan
sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku yang pantas dan regulasi
diri perilaku.
3.
Teknik Terapi Kognitif Perilaku
Teknik modifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan
maladatif. Terapis membantu individu mengganti interpretasi yang irasional
terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik.
4.
Teknik Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu
individu menyadari diri sesunguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan
intervensi terapis yang minimal (client-centered-therapy). Gangguan
psikologis diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri
terhalang oleh situasi atau orang lain.
5.
Teknik Terapi Eklektik atau Integratif
Yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien
tertentu. Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti
alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.
6.
Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan
bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang
lain yang memiliki masalah serupa. Sedang terapi keluarga adalah bentuk terapi
khusus yang membantu pasangan suami-istri, atau hubungan arang tua-anak, untuk
mempelajari cara yang lebih efektif, untuk berhubungan satu sama lain dan untuk
menangani berbagai masalahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Maulany, R.F. (1994). Buku Saku Psikoterapi:
Residen Bagian Psikiatri UCLA. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mujib, A. (2002). Nuansa-Nuansa Psikologi
Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.